Kisah Bayi Lahir Sambil Pegang Alat Kontrasepsi Ibunya. Kok Bisa?

Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan cerita kelahiran yang cenderung langka. Seorang bayi di Vietnam dikabarkan lahir sambil pegang alat kontrasepsi IUD (Intrauterine Device) yang pernah digunakan ibunya.


Bayi tersebut dilahirkan oleh sang ibu yang berusia 34 tahun di Hai Phong International Hospital, Vietnam. Menurut keterangan yang dilansir dari Daily Mail, alat kontrasepsi spiral IUD ternyata ikut keluar bersamaan saat proses persalinan. Sesaat setelah dilahirkan, sang bayi pun langsung memegang alat kontrasepsi tersebut.
Momen langka ini pun akhirnya menarik perhatian Tran Viet Phoung, dokter spesialis kandungan di Hai Phong International Hospital. Perempuan tersebut pun langsung mengambil foto menggemaskan sang bayi dan mengunggahnya di Facebook resmi rumah sakit tempat ia bekerja. Tak disangka, unggahannya pun mendapat banyak respon dari banyak warganet.

“Saat melihat dia menggenggam alat kontrasepsi, itu berhasil menarik perhatian. Jadi, saya pun langsung mengambil gambar dan membagikannya di internet. Saya tidak menyangka unggahan ini akan menerima perhatian orang banyak,” ungkapnya seperti yang dikutip dari laman Metro UK.
ukan Kejadian yang Pertama
bayi lahir pegang alat kontrasepsi ibunya
Foto bayi bernama Dexter yang juga lahir bersamaan dengan keluarnya alat kontrasepsi milik sang ibu | Sumber foto: Instagram
Bayi yang lahir sambil pegang alat kontrasepsi ibunya ternyata bukan kejadian yang pertama kali. Peristiwa langka ini juga pernah terjadi pada tahun 2017 lalu. Saat itu, media sosial juga pernah dibuat heboh dengan kelahiran seorang bayi bernama Dexter yang memegang alat kontrasepsi serupa. Foto tersebut dibagikan oleh sang ibu melalui akun Facebook pribadinya.
“Alat kontrasepsi yang gagal,” tulisnya.

Sang ibu dari bayi tersebut menjelaskan, ia sudah memiliki dua anak sebelumnya dan memilih menggunakan KB spiral untuk mencegah kehamilan. Akhirnya, ia mulai menggunakan IUD sejak dua tahun yang lalu. Namun, penggunaan alat kontrasepsi tersebut tidak berhasil karena ia tetap hamil.

Dokter Phuong pun menjelaskan, alat kontrasepsi tersebut telah bergeser dari posisi awal sehingga tidak berfungsi secara efektif. Selama kehamilan, sang ibu juga diketahui tidak mengeluarkan alat kotrasepsi spiral tersebut.

Sementara itu, meski lahir bersamaan dengan keluarga alat kontrasepsi sang ibu, keadaan bayi tersebut tetap sehat. Ia dilahirkan dengan berat 3,2 kilogram dan perangkat IUD itu untunya tidak melukai tubuh bayi.

Baik sang ibu maupun bayinya masih dalam tahap pemulihan di rumah sakit tetapi kondisi keduanya terbilang sehat.

IUD atau Intrauterine Device merupakan alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim. Alat ini bekerja dengan cara menjepit kedua saluran indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan untuk mencegah kehamilan.
Jika digunakan dengan cara yang tepat, alat kontrasepsi ini memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Namun, tidak dapat dipungkiri juga jika jenis KB ini bisa bergeser sehingga tingkat efektivitasnya bisa berkurang.

Hal ini juga dijelaskan oleh dokter Tirsa Verani, Sp.OG. Ia menjelaskan, setiap jenis alat kontrasepsi punya tingkat kegagalan, termasuk IUD yang bisa saja bergeser.

“Kontrasepsi IUD atau spiral ini juga bisa gagal karena posisinya bergeser. Biasanya, pergeseran spiral ini diakibatkan oleh kontrasi rahim,” ungkapnya.

Untuk mencegah agar alat kontrasepsi IUD ini tidak bergeser, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Dilansir dari laman Detik Health, berikut cara mencegah IUD bergeser menurut Dr M Nurhadi Rahman, SpOG dari RS Dr Sardjito Yogyakarta:

Sebelum menggunakan, pastikan syarat-syarat pemasangan alat kontrasepsi IUD ini sudah terpenuhi. Lakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu.
Setelah syarat terpenuhi dan berhasil melakukan pemasangan IUD, kontrol rutin tetap diperlukan.
Saat merasa tidak nyaman pada bagian rahim setelah memakai IUD, jangan ragu untuk langsung memeriksakan diri ke dokter.
Patuhi batas penggunaan IUD secara disiplin. Misalnya, jika masa pakai IUD adalah 5 tahun, maka sebaiknya Bunda langsung melepas penggunaan alat kontrasepsi tersebut saat masa penggunaan telah habis.
Sementara itu, pergeseran alat kontrasepsi IUD ini sebenarnya jarang terjadi. Hanya sekitar 2 kasus di antara 1.000 pengguna. Namun, kemungkinan alat tersebut bergeser tetaplah ada sehingga kita perlu waspada. Bergesernya posisi IUD dalam rahim juga bisa saja menyebabkan nyeri dan perdarahan sehingga perlu ditangani segera.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel