18 Tamu Undangan Tewas, Acara Pernikahan Menjadi Tragedi Berdarah Saat Pria Tak Diundang Datang
Februari 22, 2022
Edit
Suatu pesta pernikahan seharusnya menjadi momen membahagiakan, baik untuk keluarga mempelai maupun undangan yang datang.
Tetapi, hal tersebut tidak berlaku untuk pesta pernikahan yang digelar di Nigeria Utara.
Alih-alih dipenuhi tawa keceriaan, pesta pernikahan justru berubah menjadi tempat pertumpahan darah lantaran sejumlah tamu undangan tewas.
Dilaporkan AFP pada Senin (20/7/2020), pesta pernikahan itu dihelat di Negara Bagian Kaduna, Nigeria utara.
Orang-orang bersenjata itu mengendarai sepeda motor dan menyerbu desa Kukum-Daji di distrik Kaura, Minggu malam (19/7/2020).
“Para pria bersenjata itu membunuh 18 orang di pesta pernikahan dan melukai 30 lainnya, kebanyakan dari mereka adalah anak muda,” terang Bege Katuka Ayuba kepala administrasi di distrik itu, kepada AFP.
“15 orang tewas di lokasi sedangkan 3 lainnya meninggal di rumah sakit,” lanjutnya.
Sampai berita ini diunggah belum diketahui siapa atau kelompok apa yang menjadi dalang serangan itu.
Namun, daerah itu memang dikenal sebagai ladang konflik mematikan antara para penggembala Fulani Muslim dan petani etnis Kristen.
Sementara itu juru bicara kepolisian negara bagian mengonfirmasi serangan itu tanpa mengungkap jumlah korban jiwa.
“Ada laporan-laporan korban jiwa dalam serangan itu, tetapi kami belum mendapat jumlah korban yang pasti,” kata Mohammed Jalinge kepada AFP.
Kaduna Selatan yang mayoritas dihuni penduduk beragama Kristen, telah diporak-porandakan sejak lama akibat perselisihan antara petani dan penggembala.
Sampai berita ini diunggah belum diketahui siapa atau kelompok apa yang menjadi dalang serangan itu.
Namun, daerah itu memang dikenal sebagai ladang konflik mematikan antara para penggembala Fulani Muslim dan petani etnis Kristen.
Sementara itu juru bicara kepolisian negara bagian mengonfirmasi serangan itu tanpa mengungkap jumlah korban jiwa.
“Ada laporan-laporan korban jiwa dalam serangan itu, tetapi kami belum mendapat jumlah korban yang pasti,” kata Mohammed Jalinge kepada AFP.
Kaduna Selatan yang mayoritas dihuni penduduk beragama Kristen, telah diporak-porandakan sejak lama akibat perselisihan antara petani dan penggembala.
Kedua kubu berselisih tentang hak penggembalaan dan air.
Bentrokan kedua kubu menimbulkan jumlah korban jiwa yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Hal tersebut mendorong otoritas negara untuk menyerukan gencatan senjata, tapi upaya mereka sejauh ini masih nihil.
Sumber: tribunnews.com
Bentrokan kedua kubu menimbulkan jumlah korban jiwa yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Hal tersebut mendorong otoritas negara untuk menyerukan gencatan senjata, tapi upaya mereka sejauh ini masih nihil.
Sumber: tribunnews.com