Mimpi Sholat Berjamaah 3 Hari Berturut-turut dan Hidup Lagi Setelah Sakaratul Maut, TNI Ini Putuskan Mualaf
Sebuah video yang berkisah tentang perjalanan spiritual seorang anggota TNI baru-baru ini viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @kgs818 sebagai sebuah inspirasi bagi warga Muslim untuk mempertebal iman.
Sambil duduk-duduk di teras sebuah rumah, pemilik akun @kgs818 mewawancarai anggota TNI bernama Nur Muhammad tersebut.
Pak Nur adalah anggota TNI yang sudah sering diterjunkan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai di Aceh, Poso, hingga Timor Timur.
Namun yang menarik dari perjalanan hidup Pak Nur adalah kisah dia saat mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam.
Kisah ajaib Pak Nur yang memeluk Islam, bukan melalui perantara manusia. Melainkan lewat mimpi dan kisah aneh yang dialaminya.
Orang memeluk Islam biasanya lewat seorang Muslim. Mereka bertanya dan belajar tentang Islam dari Muslim tersebut sebelum menjadi mualaf.
Namun berbeda dengan cerita Pak Nur yang mendapatkan hidayah dengan cara yang mungkin di luar nalar manusia.
Berawal dari Mimpi Aneh, Sholat Berjamaah Tiga Hari Berturut-turut
Sebelum bercerita kisah hidupnya yang unik, Pak Nur memperkenalkan dirinya saat masih menjadi non-Muslim.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama I Made Merwate. Nama asli saya. Alhamdulillah dapat hidayah pas waktu bertugas di Timor Timur tahun 1998," kata Pak Nur membuka kisahnya.
Pak Nur mengatakan sebelum mendapat hidayah masuk Islam, dia bertugas di Sektor Timur, daerah Lospalos, Timor Timur.
Dari sinilah awal Pak Nur mulai mengalami mimpi yang aneh. Pak Nur mengaku dia bermimpi menjalankan sholat fardhu.
Padahal sebagai non-Muslim, dia sama sekali tidak tahu apa sholat itu dan bagaimana menjalankannya.
Namun di dalam mimpi yang datang selama tiga hari berturut-turut itu, Pak Nur selalu menjalankan sholat fardhu.
Yang lebih aneh, setiap kali mimpi sholat fardhu, Pak Nur berjamaah dengan rekan-rekannya di kesatuan.
"Tiap malam mimpi sholat fardhu. Mimpi sholatnya berjamaah. Temen saya jadi imam, saya jadi makmum," kata Pak Nur.
Mimpi itu dirasa sangat aneh oleh Pak Nur. Namun dia mendiamkan perasaannya hingga satu hari bertemu dengan seniornya Kopral Mursalim.
Cerita Senior tentang Mimpi Dijemput Dua Kereta Kerajaan
Sore menjelang Maghrib, Kopral Mursalim ini bercerita kalau dia semalam bermimpi tentang Pak Nur.
Dalam mimpinya itu, Kopral Mursalim melihat dua kereta kerajaan datang hendak menjemput Pak Nur.
Kereta pertama dinaiki seorang perempuan berjubah putih. Sedangkan yang satunya keretanya kosong.
Namun saat menjemput Pak Nur, kedua kereta tersebut dihadang oleh empat ekor anjing.
"'Maka jadilah kereta itu menjemput kamu, pulanglah kereta itu' begitu katanya.
"Begitu dia selesai menceritakan mimpinya, seolah-olah saya ini langsung bisa mengartikan arti mimpi tersebut," ujar Pak Nur.
Tiba-tiba Bisa Ucap Innalillahi, Alami Sakaratul Maut
Ajaibnya, Pak Nur tiba-tiba mampu mengucapkan Innalillahi wa innalillahi roji'un dengan lancar seperti seorang Muslim.
Padahal sebelumnya Pak Nur tidak tahu sama sekali arti ucapan itu dan bagaimana mengucapkannya dengan fasih.
Begitu selesai mengucapkan Innalillahi, seluruh badan Pak Nur tiba-tiba terasa dingin. Rohnya seperti berjalan sampai di leher.
"Tiba-tiba badan saya kok rasanya dingin. Kok tiba-tiba napasnya rasanya berat. Kayak seperti (tersangkut) di leher.
"Saya ngomong sama temen. Cuma ngomongnya putus-putus sudah. Kayak orang sakaratul maut ya begitulah," kata Pak Nur.
Waktunya Dijemput Yang Maha Kuasa
Pak Nur kemudian berbincang kepada Komandan Peleton agar menyampaikan pesannya kepada kedua orangtuanya di Bali.
"Tolong sampaikan kepada kedua orangtua saya, bahwa saya tidak bisa lagi pulang ke rumah.
"Bahwa saya sudah waktunya dijemput dengan Yang Maha Kuasa. Waktunya sudah sampai," kata Pak Nur waktu itu seolah sudah tahu akan meninggal dunia.
Pak Nur mengatakan waktu berbicara seperti itu dia mengaku seperti tidak sadar. Danton dan teman-teman yang mendengar berusaha menyadarkannya.
Tapi Pak Nur sepertinya sudah siap kalau memang pada sore hari itu dia meninggal dunia.
"Waktunya saya sudah dijemput, sudah ditunggu. Sudah mau sampai, sudah waktunya," kata Pak Nur.
Dengar Bisikan Suruh Masuk Islam
Singkat cerita, di luar kesadarannya, Pak